الله اكبر كبيرا والحمد لله كثيرا وسبحان الله بكرة واصيلا
Selasa, 30 September 2008
Salam Lebaran dari Batu Bara
الله اكبر كبيرا والحمد لله كثيرا وسبحان الله بكرة واصيلا
Kamis, 25 September 2008
cerita horor seputar kampus.
Sore itu sungguh cerah dan ramai seperti hari biasanya ,di sepanjang perjalanan kami sekitar depan asrama botia dan lab kimia..kami berempat dari kejauhan melihat ada penumpang turun dari angkot 03 masuk ke lokasi kampus.
sosok yang kami lihat adalah sosok laki2x asing mengenakan layaknya seragam wisuda supm(seragam hitam putih memakai dasi hitam) berjalan menuju pintu depan kampus seiring dengan
langkah kami yang agak sedikit tertinggal oleh langkahnya. Jika kita berjalan di samping kelas atau di belakang tugu ikan sudah tentu kita bisa melihat orang yang masuk melalui pintu gerbang menuju aula..saat itu aku bergumam..jen..itu siapa? kok ada orang masuk yah..pasti lagi ada meeting guru 2x..kita nggak bisa latihan donk..karena suara band akan membuat gaduh saja..sementara waktu kita sudah mepet sekali..kapan lagi latihan.
akhirnya kita sepakat untuk terus melanjutkan langkah kita hingga tepat di depan pintu utama, dan apa yang terjadi..??..,pintu terkunci rapat dengan kunci gembok yang besar...
tanpa banyak bicara kita semua lari terbirit2x..
sesampainya di asrama kami kembali membicarakan apa sebenarnya yang terjadi..dan hingga saat ini belum terjawab siapakah sosok laki2x itu...wallahualam bisawab...
itulah sedikit cerita horor yang pernahterjadi seputar kampus..semoga ada hikmahnya...
wasalam.
Santi dan Kura-kura....
Beberapa tahun terakhir ini aku sangat hobi nonton film animasi, tadinya sih cuman sekedar menemani anak2 takut kalau ada adegan yang tidak mendidik. Tapi lama-lama malah ikutan kecanduan.....
Ntah kenapa, kalau aku melihat tokoh animasi jerapah dan congcorang (apa ya bahasa Indonesia-nya Yan?) aku pasti langsung inget Santi. Soalnya 20 tahun lalu, temenku tersayang ini punya postur tubuh seperti kutilang alias kurus tinggi dan langsing, walaupun waktu bertemu terakhir kali aku melihat Santi telah berubah menjadi beting tilang alias besar tinggi dan tidak langsing, ingatanku tentang Santi akibat si tokoh jerapah dan congcorang tidak juga berubah, walaupun sebenarnya aku lebih suka melihat Santi dengan versi barunya yang mengingatkan aku pada tokoh Gloria dalam film animasi Madagaskar, hehehe......
Walaupun bagiku Santi identik dengan jerapah dan congcorang, tpi ternyata binatang favorit Santi justru Kura-kura. Sayang aku lupa nanya apa sebabnya ya (San, langsung comment aja ya...)
Tapi yang pasti belakangan ini bila aku pergi ke luar kota, Santi pasti wanti-wanti titip cendera mata berupa kura-kura. jadi waktu di Lombok ada waktu luang untuk jalan-jalan aku sibuk mencari kura-kura. Setelah dapat gantungan kunci dan beberapa cendera mata berbentuk kura-kura, mataku tertumbuk pada 'seekor' kura-kura yang 'ngedaplok' di dinding. Seekor kura-kura besar terbuat dari kayu... waduh Santi pasti senang bila aku membawakan si kura-kura itu untuknya. Setelah tanya harga dan aku merasa cukup mampu untuk membawa pulang si kura-kura itu aku minta si pedagangnya agar diperkenankan memegangnya, tapi ooooppps........... biarpun terbuat dari kayu si kura-kura itu ternyata berat sekali. Akhirnya aku cuman bisa nyengir karena tidak bisa membayangan alangkah repotnya aku memeluk sang kura-kura sebesar tampah itu sepanjang perjalanan Lombok - Jakarta, akhirnya aku terpaksa merelakan tidak jadi membawa pulang kura-kura yang diidamkan Santi tersebut.
Walaupun aku tidak tahu alasan Santi menyukai kura-kura, tapi aku perkirakan Santi suka kura-kura karena kura-kura itu identik dengan sifat tenang, berwibawa, bijaksana, dan berumur panjang, walaupun lamban. Persis seperti tokoh Oogway dalam film Kungfu Panda. Oogway, walaupun lamban dan tenang namun ketika berhadapan dengan lawan, Oogway punya jurus jitu yang sangat cepat dan efektif. Jadi ketika harimau dan panda berantem mereka mengeluarkan ratusan jurus hingga lawannya kalah, Oogway cukup bergerak satu kali saja untuk melumpuhkan lawan...... hebat kan si Oogway itu.
Gara-gara si Oogway itulah aku jadi ikut2an suka dengan kura2. Enam bulan yang lalu, anak angkatku Imam memberi kami 5 ekor kura-kura kecil. Anak2 sangat suka kura-kura tersebut karena lucu dan tidak pemalu. Sekarang kura2 tersebut sudah tumbuh menjadi sebesar telapak tangan anak terkecilku, Sulthan. Setiap hari kami, ayah, mamah, kakak, abang dan adek bergantian mengurus si kura2, mereka tumbuh sehat dan riang..... Setiap kali aku memberi kura2 itu makan atau mengganti airnya aku suka heran melihat kura2 itu bergerak riang kesana kemari, sama sekali tidak sesuai dengan prototipenya sebagai binatang lamban..... Nuh, anak kedua saya sering bertanya : " mamah, kok kura2 larinya cepat ya, katanya kura2 itu lamban..." aku cuman bisa menjawab : waduh bang, mamah juga ngga tahu nih, mungkin kura2 kita kura2 istimewa, jadi dia bergerak sangat cepat.
Sekarang, setiap kali aku melihat kura2 peliharaan kami, aku selalu ingat Santi. 2 di antara kura2 tersebut tumbuh bongsor lebih cepat dari teman-temannya, karena dia kelihatan lebih panjang, besar dan gede, maka kura-kura itu membuatku inget lagi sama Santi...... masih beting tilangkah kamu San? Atau jangan2 sudah balik jadi kutilang lagi... I am waiting for your comment.
Rabu, 24 September 2008
KETIKA KAMI LAPAR......
Dari kiri ke kanan...
Ade Mulya ( pakai topi )
Melati RPL ( kaos merah )
Ulfah Maulani (berjilbab, belakang )
Susanti ( juga berjilbab )
Edi Purwanto ( sedang makan kelapa )
Kurnianto ( berdiri )
Dudi Mulyadi ( bawa golok, eks ketua OVA )
Susanti Rasmiati ( pakai bunga mawar )
Iskandariah ( paling kanan, laper ya Is ).
Itulah kegiatan kami kalau sedang kelaparan, cari kelapa muda atau kelapa tua jadilah...yang penting perut kami bisa terisi dan kenyang.
Biasanya yang jadi korban adalah pohon kelapa di kolam belakang.
TERNYATA INDUK IKAN MAS NIKMAT SEKALIII.......
Kisah ini terjadi pada tahun 1991...ketika itu kami duduk di kelas 3 di Sekolah kita tercinta...SUPM Negeri Cikaret Bogor atau pada angkatan kami dikenal dengan SPP Negeri Cikaret Bogor.
Bermula dari kepercayaan Bapak Sunarto...mempercayakan rumah dinas nya kepada kami...beliau waktu itu ada keperluan ke luar kota.
Rumah dinas beliau ada di pojok lapangan alias dekat garasi mobil alias dekat kuburan di belakang.
Pada malam pertama kami menginap, kami hanya memasak nasi, menggoreng nya dan memakan nya dengan lauk kerupuk yang tentu saja terlebih dahulu juga menggoreng nya.
Memang ..kalau malam terasa lapar sekali..jadi apapun bisa kita buat dengan ala kadar nya.
Mengingat kejadian malam pertama tersebut, maka pada siang harinya, kamipun mulai berpikir....nanti malam makan dengan lauk apa dan darimana?
Kami berpikir...dan bak agen agen dalam film, kamipun segera membagi tugas.
Yang terpikir oleh kami....sumber makanan tentu saja ada dibelakang ( hatchery dan kolam)
Setelah di survey...ternyata dikolam belakang ada induk ikan mas yang sudah dipisahkan dalam jaring, kalau gak salah akan dipakai praktek mahasiswa APP.
Aku jadi ingat...Bang Jumawal...dimana sekarang ya?
Waktu itu Bang Jumawal tinggal di pojok lapangan sebelah barat dekat bengkel latih ( sekarang jadi apa ya?).
Setelah disurvey dan yakin akan keputussan kami...maka pada malam hari kami bergerak dengan bermodalkan senter.
Tentu saja kami memakai sarung..untuk jaga jaga ( persis pencuri kali ya?).
Tibalah kami ditempat ikan mas yang akan dipijahkan tersebut, bermodalkan dari pengetahuan kami tentang ikan, maka kami cukup menyalakan dan mengarahkan senter tersebut tepat ke mata induk mas betina yang paling besar. Ikan langsung seperti terbius dan begitu tenang nya ketika kami tangkap, berhasil....
Kami pun membungkus ikan tersebut dengan sarung yang kami pakai dan melipat nya di pinggang. ( Eka....masih ingat kah kamu akan hal ini? ).
Kamipun pergi meninggalkan kolam melewati hatchery, tak lupa mengintip / mengintai Bang Jumawal....udah tidur atau belum.
Setelah yakin aman, kami segera meninggalkan "tempat kejadian perkara" dan segera menuju pangkalan, tentu saja menuju rumah Bapak Sunarto... ( Pak Sunarto, maafkan kami, telah menodai rumah Bapak dengan dosa - dosa kami ).
Segera, kami membersihkan induk ikan mas yang "super bahenol" tersebut, dan dengan bekal resep seadanya....akhirnya terhidang juga suatu lauk yang sungguh lezat bagi kami saat itu.
Dari bau nya yang sedap...sungguh...akhirnya pun kami kenyang makan daging dan telur sang ikan.
Esok hari nya ada sedikit gempar..kami hanya bisa menyembunyikan tawa kami.
Pak Walson...maafkan kami..Bang Hanan....Bang Jumawal...maafkan kami..
Kami lah yang mengambil ikan mas tesebut untuk kami olah dan kami makan beraamai - ramai.
Sekali lagi, saya atas nama rekan - rekan angkatan 1992 yang terlibat, kami meminta maaf..gara - gara kami, mahasisawa APP urung untuk praktek memijahkan ikan mas pada keesokan harinya.
Aku sendiri lupa berapa orang yang telibat akan hal ini....yang jelas aku, Eka, dan entahlah....takut salah sebut...karena sudah lama sekali ( 17 tahun yang lalu )
Bagi yang aku sebutkan maupun yang belum serta baca cerita ini...diharapkan segera mengaku dan minta maaf..
Itulah sekelumit cerita dari kami...tentu saja masih banyak cerita - cerita yang lain.
MUSTAKIM; aku dan istriku
Setelah melalui perjuangan yang sangat panjang. Karena keinginan beliau untuk menginformasikan tentang dirinya dan menyapa rekan semua. Saat ini Mustakim tinggal di RT 7 RW 4 Desa PUJON LOR Kecamatan PUJON Kabupaten MALANG dan BERAGAMA ISLAM, serta masih tetap Warga Negara Indonesia (setidaknya itu yang dia katakan via telp, he....., Kim selera humor mu masih tetap sangat tinggi).Saat ini bekerja di TAMBAK UDANG ALAS, KAB SUMBAWA BESAR NTB. Selama di tugas di NTB dia mengaku BUJANG LOKAL.
AAN: Setelah jarak dan waktu memisahkan kita
Kata mereka:
Rini Dwi H (rinidwihartati70@gmail.com) bilang "Aku suka senyumnya Aan, ngangenin!Ekspresinya saat marah, saat seneng,s aat sedih,... nggak bisa lupa" . Foto terbarunya mana dong???
2008 Agustus 2 23:39
Tina Siam berkata...
Yang paling saya ingat tentang Aan adalah dia jago main tenis meja. Biarpun dulu dia kecil mungil, tapi sangat lincah dan tak terkalahkan. Kalo tidak salah, beberapa tahun lalu kayaknya Aan bareng Ehan dan Santi ikut reuni deh, pastinya ada dong foto dia di panitia alumni.Ngomong-ngomong Tong, kok orang-orang Cikaret ngga ada yang rembug ke blog ini ya? Padahal mestinya mereka punya banyak info tentang alumni karena sering reuni-an. Saya pengen sekali lihat foto-foto teman terkini.... Seharusnyalebih mudah dapat foto mereka, kan sekarang hp rata-rata sudah berkamera (kecuali hp sayah.... hehe)
2008 Agustus 3 00:19
damayanti berkata...
kalo gak salah, ada satu waktu dimana abang2 APP dan temen2 aspura katanya bikin semacam polling pendapat, siapa penghuni aspuri yang paling te o pe. waktu itu bang nelles (masih di Tegal kah?) bilang, rating tertinggi dipegang Aan.. he he..Aan, pinter main tenis meja, main gitar, nyanyi juga oke.. satu hal yang paling saya ingat juga, tutur bahasanya lembut (sebagai orang sunda, saya suka malu berbahasa sunda dg dia. bahasa sunda saya 'kacau') sampai NK kudu ingatkan saya bahwa sekarang saya sdh berada di tanah sunda, bukan lagi sulawesi.. he he..Reuni 2006 kemarin, cukup bikin saya kaget, meski dari raut wajah tidak banyak berubah, Aan yang sekarang lebih kurus, selebihnya tetap seperti yang dulu, manis dan lembut..
2008 Agustus 5 01:28
damayanti berkata...
ssstt... satu lagi (gak banyak yg tau kan..) saya dulu mak comblang aan-muslim... (saya dg muslim, ngrasa 'satu daerah' cirebon)
2008 Agustus 5 01:33
Yang aku tau aan ama muslim adalah romeo dan julietnya angkatan 89
2008 Agustus 5 07:30
Hadian berkata...
Kalo aku inget Aan, aku jadi inget waktu jalan-jalan ke Pemandian Cimalati Sukabumi, beberapa orang waktu itu (siapa yang masih inget...?) yang jelas disana ada Muslim juga lah...Aku sempet ragu mau mandi dikamar mandi belakang rumah Aan, soalnya dibak mandinya banyak bunganya...eh taunya gugur dari atas.(diatas bak mandinya ada pohon bunga...aku lupa bunga apaan). Pa kabar An...kangen kita...!
KOMSATUN: Adakah yang berubah dengan dirimu, kini...
Tulisan ini merupakan tulisan langsung via email dari Putra kedua Mbak Komsatun yaitu Iik Hanif ditambah keterangan lain dari redaktur.
Komsatun lahir di Kediri pada tanggal 4 Agustus 1968, merupakan putri dari keluarga Bapak Tipan. Setelah menamatkan SUPM, melanjutkan kuliah D3 di APP Cikaret dan saat ini sedang menyelesaikan S1 di Universitas Brawijaya Malang. Saat ini beliau telah berkeluarga , memiliki 4 anak yang baik2 dari hasil pernikahannya dengan Bapak Imron. Anak KOMSATUN yang pertama namanya Irul, Irul sekolah di SUPM TEGAL dan masih kelas satu. Yang ke dua namanya Hanif, sekolah di SMPN 1 Situbondo kelas 3 dan saya ganteng lo hi hi hi (itu katanya Iik sendiri lho....). Yang ke tiga namanya Iim, dia kelas 6 SD dia sekolah di SDN 1 Situbondo tau nggak dia tu lahir di bogor lo saat KOMSATUN lagi kuliah. Terakhir yang ke 4 namanya Affan Dia masih umur 3 tahun tapi dia pinter banget lo.
Komsatun sekarang kerja di BBAP Situbondo, demikian juga dengan suaminya (Mungkin mereka dipertemukan disana ya?). Saat ini Komsatun lagi serius ngurusin Kerapu Tikus di kantornya, selain itu bekerja sama dengan salah satu rekan kita (A. Mubasir), beliau buka usaha tambak bergerak di pembenihan kerapu tikus. Kesibukan lainnya di kantor adalah sebagai Ibu Asrama (gantiin Pak Azhar di Cikaret dulu ya?). Sedangkan kesibukan lainnya di rumah selain mengurus keluarga dan usaha tambak adalah bisnis catering.
Kami sekeluarga minta doa semua alumni-alumni SUPM Bogor Ya. Dan juga Saya minta nomer teman-teman Ibuku yang ada ya.
Nomer telepon Komsatun yang dapat dihubungi adalah 081336737250 atau nomer telpon putranya Hanif di 081336645876. atau juga ke alamat email putranya Iik Hanif di iik_siganteng@yahoo.co.id
AMIN, Sebagaimana kematian, hidup...bukanlah yang kita inginkan
ANANDA DAN MANTAN ISTRI AMIN MULYA
Amin......,
Hidup bukanlah yang kita inginkan, sebagaimana juga mati. Kehidupan adalah waktu teramat singkat yang diberikanNya untuk menyonsong kematian,gerbang menuju kehidupan lain yang abadi.
AMIN DIMATA KITA
Kita Semua Sama
Beberapa hari belakangan ini aku ngga sempat buka blog, tapi bukan berarti ngga tau yang sedang hangat terjadi, karena selain punya mata, aku juga punya telinga untuk tau yang lagi mejafdi topic hangat minggu ini. Kalo jurnalis bilang , headline news minggu ini adalah “Berat dan Ringan”, dan kayanya cukup seru kupasan masalah ini dan aku jadi ingin ikutan bilang.
Buat aku sih mau 88 ato 89, kalo masih SUPM Cikaret itu mah milik kita,... mau yang satu berat yang satu ringan, intinya khan semua itu hal yang baik, orang barang yang buruk atau busuk sekalipun kadang masih bisa bermanfaat buat kita, apalagi hal yang baik? Beart ringan juga tergantung bagaimana kita menyikapinya.
Ibarat makan, kadang butuh makanan yang berat kadang cumin pingin sekedar cemilan, ya khan? Lha tinggal pilih khan? Sesuai kebutuhan, yang dicari kok adanya di 88 dan 89, pingin menu 88 ya tinggal buka 88, pingin menu 89 ya tinggal buka 89, gampang khan? Toh penjaga gawang dua-duanya membuka akses untuk mempermudah saling menengok.
Aku yakin tujuan dibukanya blog ini khan sama....., menyambung tali silaturahmi..... itu intinya. Kalo kemudian blog ini berkembang menjadi tempat berkreatifitas , mengekspresikan diri.... bagus bukan? Dan kukira pengasuh blog juga tidak membatasi siapa yang boleh masuk dan bentuk kreatifitas ataupun kemampuan seperti apa yang harus ditampilkan.. Yang suka merenung bikin perenungan, yang mahir ngebanyol bikin komedi, yang suka nonton film bikin resensinya..., pokoknya mah bebas tergantung selera dan kemampuan.
Semakin bervariasi, semakin banyak pilihan...., kalo ada yang merasa kurang..... ya kalo bisa ikutan bikin juga bagus khan.....atau mau kasih saran atau kritik juga bisa khan? Kritik dan saran itu perlu untuk menjadi lebih baik (bukan sempurna, soalnya kata Dorce mah...., kesempurnaan hanya milik Dia. Dan buat pengasuh, bentuk kritik dan cara mengkritik tiap-tiap orang orang khan beda tergantung karakter pribadi masing-masing..... jadikan itu tempat pembelajaran mengenal pribadi-pribadi lain...
Kembali pada ”berat ringan” yang kemudian menimbulkan adanya sedikit ketidaknyamanan, sudahi sampai disini saja, karena dikomunitas manapun gesekan itu pasti ada, jadikan ini sebagai pembelajaran bagi siapa saja, termasuk aku....belajar berlapang dada..... Kalo ada menemukan koment yang tidak nyaman, mungkin diam dan tidak koment kembali itulah peredanya.....
Senin, 22 September 2008
KABAR DARI NEW YORK
MOHON MAAF DARI PENGASUH
Berbahagia sekali hari ini kita masih diberi Allah kesehatan dan kesempatan untuk terus berbuat yang terbaik bagi hidup dan kehidupan. Tidak biasanya pengasuh hadir, bukan tanpa diundang tapi mungkin sudah menjadi keharusan untuk menjelaskan hal-hal yang berkembang belakangan ini.
Adanya keinginan dari rekan untuk kembali ke "hanya" ajang nostalgia, justru walaupun bukan blog yang pertama kali hadir, namun mungkin blog yang pertama hadir dengan format nostalgia, namun kami kembalikan pada rekan semua, toh yang mengisi adalah anda semua? Kami hanya memfasilitasi, tidak lebih....
Bahwa blog kita isinya banyak yang berat-berat, Alhamdulillah, berarti memang blog kita di baca. Sebagai Gambaran dari 102 posting yang dilakukan sampai saat ini, jam ini, berisikan antara lain: (Kami tidak tahu yang mana yang dianggap berat???)
70 posting berisikan TENTANG KITA (ALUMNI)
11 posting berisikan KEAGAMAAN
5 posting berisikan KEPEDULIAN SOSIAL
6 posting berisikan MOTIVASI
6 posting berisikn PERENUNGAN
4 posting berisikan LAIN LAIN (humor, politik, dll)
Namun demikian, semua masukan teman-teman untuk menjadikan blog kita ini lebih dapat diterima dan enak dibaca, adalah keinginan kita semua. NAmun bukan berarti harus ringan seperti kapas yang dipermainkan angin, entah kemana, tanpa tujuan jelas mau apa? dan tanpa tahu apa yang mesti diperbuat. Apalagi hanya menjadi ajang berha...ha...hi...hi... tanpa arti (kalo cuman pingin yang lucu..... nonton srimulat lebih asyik kali....)
Ketika kita mencoba menyantuni anak yatim dari rekan kita, bukan bermaksud mau RIYA apalagi TAKABUR. Itu wujud penghargaan kita akan masa lalu, penghargaan akan cerita kita dulu, MEREKA ADALAH TEMAN KITA, setidaknya mungkin pernah KITA KENAL. Karena kita merasa tidak cukup hanya dengan mengatakan atau menuliskan turut berduka, turut berbelasungkawa, in memorian, dll macem itu itu di blog kita. Apalagi hanya sebatas ingin tahu kapan meninggalnya, dimana, dan kenapa meninggal. Seandainya ada bentuk lain yang lebih bermakna, kenapa tidak kita lakukan. Rasanya seratus perak kepedulian kita terhadap keluarga Alm lebih berharga dibanding sejuta kata belasungkawa. Dan Alhamdulillah, mungkin baru kita yang telah melakukan hal itu .... Apa ini juga yang dianggap berat oleh rekan-rekan semua......., Naudzubillah...., semoga Allah mengampuni kita semua.
Kepada rekan-rekan yang merasa kesulitan untuk masuk mengisi blog ini, kami mohon maaf , tidak ada niat kami untuk mempersulit rekan semua masuk. Rasanya bukan pekerjaan sulit kalo hanya bikin GMAIL dan MENGINFORMASIKAN ALAMAT GMAIL ANDA PADA KAMI, untuk kemudian anda bisa sepuasnya dan semaunya mengisi blog kita ini. Semua itu kami lakukan sebagai bentuk TANGGUNG JAWAB KAMI dan TANGGUNG JAWAB REKAN akan isi tulisan dan gambar yang dapat DIPERTANGGUNG JAWABKAN. Kami tidak mau ada tangan tangan jahil yang masuk seenaknya tanpa identitas jelas dan memuat hal-hal yang sama tidak kita inginkan. Itulah tujuan kami, kenapa tidak membuka akses tanpa batas untuk masuk ke blog kita ini. Lagian, kalo boleh canda, yang mahal itu memang biasanya agak sedikit lebih susah diperoleh, kalo yang murahan sih....gampang dan mudah sekali, he...he........
"kita tidak menjadi besar karena mengecilkan arti yang lain, kita tidak menjadi lebih tinggi dengan merendahkan yang lain. Kita menjadi lebih mulia dan berharga bukan dari menghina orang lain, namun dari kebaikan yang kita perbuat untuk diri sendiri dan orang lain"
Pada akhirnya, seperti niat awal kita, bahwa blog kita ini lahir karena keinginan untuk kembali bersilaturahmi, keinginan untuk saling berbagi dan keinginan untuk berkreasi. Mari kita sama sama isi, mari kita sama-sama bagi. Jangan pernah berhenti untuk berkreasi.
Mohon maaf atas segala kesalahan dan kekhilafan
Pengasuh
POSKO ‘89
Minggu, 21 September 2008
Daeng Nurhasanah dan Sate Madura (tentang krisis moneter di Aspuri 89)
Sabtu, 20 September 2008
Anakku, ado ado sajo dio ...
Habis itu aku tersipu-sipu sendiri. Bathin ku... kok nyambung ya..? maksudku...jangan geer dulu lah kalian, blog ini kan kekasih kita yang kita kangenin bersama, dengan blog ini kita jadi kumpul lagi bahkan kadang jadi lupa umur lagi kan ? Ya jujur aja aku kangen sama kalian semua -gak khusus sama omak-omaknyo sajo kok, samuonyo kelean aku kangeni, tapi sayang agaknyo reunian kaghang aku tak bisa datang lah, soalnyo aku lagi sibuk ngurusi pilkada jang !, sudah tu tak cukup pulo duitnyo baghangkali- (ngerti gak ngerti harus ngerti ya...ini bahasa nya orang Melayu Batu Bara). Setelah itu aku jadi senyam-senyum sendiri kayak senewen...teringat yang tadi. Kirain......kirainnnn ada yang cembokur ?
Si Ghozy itu paling deket sama aku, aku seringnya kalau Blogging ditemani dia, kalu Omaknyo tu lebih sering sama pasien-pasien nya saja. Suatu hari waktu aku buka foto lama yang diposting Tina - yang pengurus OVA itu dan yang sedang berbaris- dia tanya -anakku itu cerewetnya minta ampun.."Pa..pa, papa dulu jadi polisi ya ?" (dia tahunya asal yang pakai seragam apalagi pake epolet itu polisi) mau-gak mau aku jawab Iya saja biar gak keterusan. Eh dia nanya lagi.. " Pa..pa, kok semuanya polisi sih Pa...pencurinya yang mana pa ..?" Setelah bingung sebentar, Kucari-cari lah dengan teliti wajah kawan-kawan ku itu agar aku bisa tunjuk salah satu sebagai jawaban untuk anakku....tapi aku gak tega juga he..he. Trus aku bilang saja..."Pencurinya masih bobok Ghozy...jadi gak nampak disini", Eh dia tanya lagi..."Pa...nanti kalo sudah bangun pencurinya nyuri ikan ini ya ? " sambil nunjuk gambar patung ikan mas depan Lab. Biologi itu. "Pa...kalo ikannya segede ini...meongnya segede apa Pa...?" Ya ampun.....anakku memang ado-ado sajo dio.
Chemistry ? ....jadi kangen Pak Ngarimin !
Suatu hari - kelas dua waktu itu- kami belajar kimia di Lab bersama Pak Ngarimin, setengah jam pertama kami masih adem menyimak pemaparan Bapak itu yang khas dengan logat Jowo sing medhok nya. Itu jam pelajaran ke empat (atau berapa ya?) pokoknya yang setelah itu kita istirahat trus dapet makan siang ala Prancis (eh ala kadar nya). Namanya menjelang siang, biasa lah, mulai lah dihinggapi rasa kantuk ditambah lapar- yang dua ini memang menjadi penyakit kronis yang kita idap selama 3 tahun kan?-, maka satu per satu anak-anak geser tempat duduk ke belakang dekat rak tinggi itu pada glongsoran bahkan ada yang sampe nyenyak juga tuh - kalao gak salah si Betawi jangkung Amdhali itu -. Soal tidur nyenyak di barisan belakang gak usah risau takut ketahuan, karena Bapak Guru Kimia kita itu gak pernah open sama sekali, mau ngantuk kek mau ngilang kek gak urusan yang penting beliau asyik nerangin sambil sesekali menulis dipapan.
Semalam di Pasar Jodoh (Jadi inget Rien DH)
Kisah ini terjadi setelah kurang lebih setengah taun kami kerja disana. Di Kecamatan Kandang Haur itu ada tempat rendevouz di inti kota kecamatan yang namanya Pasar Jaringan, tapi lebih populer dengan sebutan Pasar Jodoh. Soalnya disana tu tempatnya ajang cari jodoh cara cepat, ketemu semalem..bertandang ke rumah, ditanyain calon mertoku lalu nikah. Seringnya dari cara seperti itu berakhir dengan rumah tangga singkat juga, makanya disana dikenal dengan daerah yang paling tinggi populasi randa nya. Entah kenapa Nandang Koswara kok gak jadi ? (Ndang masih inget Dik Rokiah gak?.) Di tempat itu biasanya sangat rame apalagi kalau malam Minggu. Tiap malam ada bioskop Misbar – gerimis bubar- nya.
Suatu hari datanglah Rini DH berkunjung ke tambak kami. Aku gak inget lagi ngapain pula Bu Rini itu klana-klunu ke tempat jin buang anak -dimana justeru kami yang terbuang disana-. Mungkin mau ketemu Atin temen sekampungnya atau kalo gak salah karena kangen sama Hadian yang mantan......................Ketum nya.
Sepanjang hari kami ngobrol bercengkrama sama Rini sampe-sampe Sonip kena tegur Hendri sang Supervisor yang dingin karena jarang senyum itu., akibat telat ngempanin udang peliharaannya. Soalnya waktu itu si Sonip asyik mendemonstrasikan permainan gitarnya dan Rini jadi penyanyinya.
Malam itu malam Minggu, Rini kami ajak ke Pasar Jaringan itung-itung observasi mana tau ada peluang bisnis disana gitu. Ketika kami duduk-duduk di sebuah warung, tiba-tiba satu-persatu anak muda situ pada berdatangan mendekati kami. Ternyata mereka memperhatikan Rini dengan khusyuk – dalam hati mereka mungkin bertanya.."Wadon mendi kie ya, kok mencrang temenan jeh ?" – Yah jujur aja malam itu Rini memang kurasa paling cantik, apa lagi jika dibandingkan dengan Mbak penjual bandrek tempat kami nongkrong itu - yang secara jujur manis juga kutengok.
Kami jadi risih dan agak-agak miris dikit soalnya yang datang itu sepertinya anak-anak kapal yang tiap hari narik jaring. Udah item berotot pula. Emang tampilan Rini waktu itu sangat kontras dengan tampilan kebanyakan cewek sana yang dandan menor, lipstik kinclong dan bedak tebal, sementara Rini yaah kayak umumnyan anak asrama gitu. Lalu kami urungkan niat untuk nonton sintren malam itu karena kami fikir situasi kurang kondusif. Kami cabut naik becak ke kos an nya Atin dan Komsatun (Kom, gadis kecil di kosan kalian itu 'cem mana sekarang ya?).
Rini dengan gaya centilnya itu agak berakting juga sedikit walaupun aku tau dalam hati nya miris juga dipencrongin banyak pasang mata yang mengekori kami dengan tatapan cemburu – terutama kapadaku, dalam hati mereka mungkin bergumam.."Sapa sih lanang sing beruntung kae, nggandeng wadon anyar Pasar Jaringan ?" Beberapa hari setelah Rini pulang aku ketemu seorang pemuda situ yang kenal dengan aku dia bertanya, "Sapa sih wadon sing wingi kue? Priben Bapaqe...galaq beli? Kapan tah ngucape ? (maksudnya kapan akad nikahnya?) Aku tertawa geli, ternyata Rini disangka cewek situ yang sedang cari jodoh juga dan aku difikir mereka nganterin Rini kerumah ortunya, lalu aku diinterogasi dan disuruh kawin..haa....haaa. Ngapunten yo Rien...!
Dermayu memang beda !
Cerita ini akan dilanjutkan oleh NK, karena dia yang paling banyak kenangan disana.
Sonip...masih hafal kau lagu ciptaan kita dulu itu, yang kita rekam dengan tape recordermu yang dibeli dari gaji pertamamu ? (kalo gak salah lyryknya berasal dari puisinya Santi)
Aku ingin mengenang....
Jumat, 19 September 2008
WAKTU DALAM PERSPEKTIF ISLAM
Allah s.w.t bersumpah :
“Demi Waktu. Sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang yang beriman, beramal saleh, (saling) nasehat-menasehati dalam kebenaran dan nasehat-menasehati dalam (menapaki) kesabaran” (Qs. Al-’Ashr [103]: 1-3).
Rasulullah s.a.w bersabda :
“Manfaatkanlah (oleh kalian) lima hal, sebelum datang lima hal: masa mudamu sebelum tiba masa tuamu, waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, masa kayamu sebelum datang waktu fakirmu, waktu luangmu sebelum datang masa sibukmu dan hidupmu sebelum datang kematianmu” (HR. Hakim. Sanadnya shahih dari Ibnu Abbas).
WAKTU MUDA
Allah s.w.t berfiman :
“Allah, Dia-lah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban…” (Qs. Ar-Rum [30]: 54).
Rasulullah s.a.w bersabda :
“Tidak akan tergelincir dua kaki anak Adam pada hari kiamat hingga ia ditanya tentang empat perkara: tentang usianya untuk apa ia habiskan, masa mudanya untuk apa ia habiskan, hartanya dari mana ia peroleh dan kemana ia belanjakan dan tentang ilmunya apa yang diperbuatkan dengan ilmunya tersebut” (HR. Al-Bazzar dan Al-Thabrani).
WAKTU SEHAT
Pepatah Arab menyatakan :
“As-Shihhatu tajun ‘ala ru’us al-asiha’ laa yaraaha illa al-mardha” (Kesehatan adalah mahkota di atas kepala orang yang sehat dan tidak ada yang dapat melihatnya kecuali orang yang sakit).
WAKTU KAYA
Allah s.w.t berfirman :
“Dan terhadap orang yang minta-minta maka janganlah kamu menghardiknya”. ( Qs. Ad –Dhuhaa : 10)
WAKTU LUANG
Nabi s.a.w mengingatkan dalam sabdanya :
“Ada dua nikmat yang kebanyakan manusia tertipu di dalamnya : kesehatan dan waktu luang (kekosongan)” (HR. Bukhari dari Ibnu Abbas)
Nasehat Umar ibn Khaththab :
“Berlaku santai dalam setiap sesuatu itu baik, kecuali dalam amal akhirat”,
Imam Nawawi r.a memberikan nasehat yang sangat berharga :
“Hendaklah bagi seorang penuntut ilmu untuk mengumpulkan ilmu di waktu luang dan semangat yang menggebu-gebu, masa muda dan ketika tubuh masih kuat, ketika keinginan masih menggunung dan kesibukan masih sedikit sebelum tiba hal-hal yang tanpa makna”.
WAKTU HIDUP
Rasulullah s.a.w bersabda :
“Sebaik-baik manusia adalah yang panjang usianya dan baik amalnya. Dan sejelek-jelek manusia adalah yang umurnya panjang namun jelek amalnya” (HR. Ahmad dan al-Turmudzi dari Abu Bakrah).
However, kehidupan inilah yang paling berharga dalam waktu kita.
Dulu...., aku benci orang bernama: Otong
Kamis, 18 September 2008
Tragedi Pasuruan:
Kemiskinan juga menjadi mainan asyik orang orang yang mengaku kaya, namun sebenarnya "teramat sangat miskin". Kemiskinan adalah proyek kakap untuk mengeruk keuntungan. Berapa persen dana BLT yang masuk ke kantong kantong pengelola yang otak dan nuraninya teramat sangat miskin dan berapa persen sisa yang diterima sesuai peruntukan? Berapa persen dana pendidikan yang mampir ke meja pengelolanya, dan berapa persen sisa yang digunakan untuk riil kemajuan pendidikan, dan seterusnya dan seterusnya parade kemiskinan moral dan spiritual yang tercermin dari negeri yang sangat kaya ini.
Aku jadi teringat kampung halamanku, dimana permainan kecil aktor pemeran kemiskinan sudah lahir bahkan dari tingkat yang paling bawah. Ketika Idhul Adha dan Bapakku berqurban, selain sapi yang kita serahkan ternyata disertai dengan permintaan biaya operasional panitia pengelola, bahkan katanya berikut kulit daging hewan tersebut adalah jatah panitia, ya.... bahkan pada saat orang lain rela berqurban pun, mereka masih tega menjadikan itu adalah proyek. Ketika orang tua kami kadang kalo ada rezeki lebih mengundang, menjamu makan dan sedikit membagikan rezekinya bagi anak yatim dan fakir miskin dalam sebuah pengajian di mushola kami, dia berkata karena kalau dibagikan secara langsung, dengan mengeluarkan dana yang sama akan lebih banyak orang miskin yang menerima dibandingkan dengan melalui panitia atau badan badan yang ada. Punten Kang Ian sareng Kang NK, mungkin para penderma itu bukan berniat sombong atau riya, mungkin mereka ingin memberi contoh (Nabi pun pernah melakukan sedekah yang diumumkan untuk memberi contoh buat yang lain), atau mungkin sudah amat sangat tidak percaya dengan stigma "panitia pengelola bangsa ini". Wallahu.....hanya hati mereka para penderma dan Allah lah yang tahu.
Aku kini bertanya, siapa yang patut dipersalahkan atas kemiskina yang melanda bangsa ini? Para fakir miskin yang tetap memelihara kemiskinannya (BLT telah mengubah bangsa ini menjadi bangsa yang sangat bangga mengaku jadi orang miskin), para Kaya yang ttidak peduli sesama, penderma yang salah mendermakan hartanya, sistem pengelolaan yang amburadul, bahkan mungkin seluruh dari komponen bangsa ini? Atau jangan jangan, hanya aku yang salah, yang hanya bisa ngomongin kemiskinan tanpa mampu berbuat apapun ?@#$%^&*()_+?><
BU RINA : KESEMPURNAAN ITU …..
Awalnya ketika ia harus mengajarkan kepintaran yang tidak saja bagaimana seseorang harus pintar menghunus dan memainkan pedang, pintar memanah, pintar berkuda ataupun pintar berperang, ia hanyalah seorang guru yang hanya bisa mengajarkan kepintaran ‘satu tambah satu ‘ atau sekedar mengeja dan merangkainya beberapa huruf menjadi sebuah kata – kata ‘ bapak, ibu, adik, kakak, raja, permaisuri, puteri, punggawa, kuda, hutan dan budak - budak, karena sebagai seorang guru sudah seharusnya ia mengajarkan hal-hal seperti itu, hidup dimulainya dari hitungan dan bacaan yang paling sederhana, kalaupun pada suatu ketika iapun dituntut untuk mengajarkan kepintaran yang lain, kepintaran – kepintaran yang tak satupun ia dapatkan dari sekolah gurunya, kepintaran tentang dinamika kehidupan yang sangat rumit lebih rumit dari sekedar rumus aljabar atau aritmatika, kepintaran dimana ia harus mampu meramu suatu rumus kehidupan, hitam dan putihnya, pahit dan manisnya, indah dan bahagianya, namun serumit apapun rumus kehidupan yang harus ia ajarkan, pada kenyataannya ia tetaplah seorang guru, ibu guru, Ibu Anna…..
(Anna and The King, sebuah film)
Dewi Kunti Nalibrata adalah seorang ibu yang sangat digjaya, digjaya bukan saja karena ia sakti mandraguna atau selalu menjadi pahlawan dalam perang , lebih dari karena sebagai seorang ibu sekaligus menjadi seorang bapak ia mampu mengantarkan anak-anaknya pada kedigjayaan. Dalam kepedihan dan dukalara ia lahir dan besarkan kelima anak – anaknya, dalam linangan air mata ia lahir dan besarkan yudistira menjadi seorang Prabu Darmakusumah yang jujur, dalam kelaparan ia lahir dan besarkan Bima menjadi pejuang sakti mandraguna, dalam kepahitan ia lahir dan besarkan Arjuna menjadi raja tampan berwibawa, dalam keletihan ia lahir dan besarkan Nakula Sadewa kembaran yang menjadi benteng negara. Ibu Dewi Kunti Nalibrata dengan segala kebesaran dan keagungan anak – anaknya baginya hingga akhir hayatnya ia tetaplah seorang ibu yang sederhana…….
( Mahabarata, cerita wayang)
Bu Rina sekarang atau duapuluh tahun yang lalu juga masih tetap seorang ibu guru, ibu guru dihati kami masing – masing yang setiap saat dimana dan kapanpun kami akan selalu menjadi kebanggaan, Bu Rina sekarang ataupun duapuluh tahun yang lalu juga tetaplah seorang ibu buat kami, ibu yang tidak saja mampu ninabobokan anak-anaknya akan tetapi seorang ibu yang mampu bangunkan anak – anaknya dari lelap tidur panjangnya, buat kami ibu adalah sebuah kesempurnaan, dimana ibu tidak saja merupakan perwujudan Ibu Guru Ana yang cerdas dan pantang menyerah tapi juga perwujudan Ibu Dewi Kunti Nalibrata, seorang ibu yang digjaya dan mulia, Ibu Rina, ibu guru yang cerdas dan pantang menyerah juga seorang ibu yang digjaya buat anak-anaknya, kami semua ……….
(Juga penghargaan yang setinggi2nya buat SD, seorang ibu yg sgt luar biasa!)
Rabu, 17 September 2008
ANGKATAN 1992
Dulu Lucu, Kini Haru (In Memmoriam Hery Gunawan)
1992 – 1995 (kalo gak salah) aku sempat gabung satu kost dengan beliau dan Bang Burlian di Medan. Kebersamaan kami sangat baik. Hingga musibah itu datang, Mas Hery sakit, Dia seorang teman yang sebenarnya. Perpisahan kami yang paling "berat" ketika mengantar dia ke air port untuk berobat di Jakarta. Ternyata itu pertemuan terakhir kami. Selamat jalan kawan, Allahummaghfirlahu warhamhu....!
Tragedi Pasuruan; Seharusnya Tidak Perlu terjadi
- Turut prihatin dan bela sungkawa yang dalam kepada keluarga para korban.
- Prihatin juga terhadap ke-awwam-an penyelenggara pembagiannya.
Paling tidak, ada 2 hal mendasar yang melatar belakangi tragedi Pasuruan :
- Nafsu ingin populer yang merupakan hasil dari ketidak ikhlasan dalam beramal. Padahal kata Nabi; sedekah yang baik itu jika tangan kanan memberi, tangan kiripun tak mengetahuinya.
- Ketidak fahaman sang muzakki (penderma) akan sistem agama nya sendiri. Padahal sistem ZISWAF (Zakat, Infaq, Shadaqoh & Wakaf) sudah ada aturan pendistribusiannya dalam Islam. (meskipun boleh juga didistribusikan sendiri)
Saya lebih memilih istilah ketidak fahaman akan sistem zakat dari pada ketidak percayaan muzakki terhadap badan amil zakat yang ada (seperti disinyalir beberapa pihak), kenapa ? Sebab belum tentu dia pun mengerti tentang lembaga badan amil zakat itu.
Allahummaghfirlahum, warhamhum....!
Tragedi Pasuruan; Masihkah Kita Patut Berbangga?
Patutkah kita menepuk dada?
Di Pasuruan, 21 orang meregang nyawa berdesakan dan terinjak-injak dari kaki-kaki yang sama,
kaki fakir miskin
Demi mendapatkan sedekah Rp 30.000,-
Bukan tragedi pariwisata,
bukan tragedi kendaraan mewah,
dan bukan juga konser yang megah
Tapi ini tragedi dari kelompok orang yang menderita.
Aku terisak dan tak sanggup menahan air mata
mungkin aku cengeng, tapi tak apa.
Mari kita merenung tentang siapa diri kita?
dan mari kita berdoa uintuk arwah mereka
Selasa, 16 September 2008
Ada Yang Kangen Ma Rina angkatan 1992
Urutan dari kiri adalah : Tomi Gunawan, Rina Herlina, Dudi Mulyadi, M.Rohmat, Susanti Rasmiati dan Budiyati.
Aku denger ada Abang 89 yang kangen, siapa ya???
Gambar diambil pada waktu PPU di desa Prapag Lor dan Prapag Kidul, Losari, Brebes
Maaf ya Rin.........
I miss you..so much..
Yang paling...Aku inget
20 tahun lalu;
- yang paling langganan juara kelas, Ikhsan Haryadi (sekarang ngumpet terus di Cikaret), Tina Herlina, TB Heru (kemana dia ya ?), Asep Amidin (kemaren menjelang Ramadhan ada sms aku), Patriani juga.
- yang paling jago Matematika (di kelas payau), Ahmad Mubasir (gimana kawan, sudah sembuh yayang nya?)
- yang paling idealis tapi suka mengeluh, memang Otong (sorry man, emang betul)
- yang paling ngocol (kadang nyebelin juga) Mr. Stak II alias Mustakim
- yang paling serius atau ngantuk?, Ade Sunaryo lah (saya sering bingung mau canda ama dia)
- yang paling pinter nyanyi & buat puisi; Santi ya (tapi agak misterius, soalnya puisinya sering bingungin)
- yang paling pinter main gitar, Musonip (Sonip dimana kau..? rindu aku kenangan di Indramayu) & Sunaryo
- yang paling kalem, Mawardi ama Ehan
- yang paling centil, Rini DH lah..
- yang paling sabar, Komsatun
- yang paling lieur, Lili Suparli (kamana wae nya?)
- yang paling sakit kalo nyubit, Sri "Atin" Purwantini
- yang paling manja, Yanti "Yayang" Suprianti (dimana dikau kini ?)
- yang paling rukun sampai ke anak cucu, Aan & Muslim (setuju kan?)
- yang paling ribut, Revelly
- yang paling baik sama aku, Patriani 'kali ya..(soalnya kalo gak dibantu ama dia, laporan PPU ku gak selesai, jazakillah khoiron).
- yang paling bingung jelasinnya, ya.. yang belum masuk dalam daftar ini.
BU RINA: tips jitu mengatasi kantuk
Senin, 15 September 2008
LEADERSHIP PRINCIPLE (PRINSIP KEPEMIMPINAN)
- Berikanlah perhatian kepada semua Orang dgn tulus agar anda di Cintai dan binalah selalu tali hubungan persahabatan
- Bantu orang lain dgn ikhlas,pelajari apa tangisan dan apa impian mereka lalu bantulah mereka.
- Selalu mau mengajari dan mendidik orang lain yang membutuhkan bimbingan.
- Jagalah selalu sikap dan tingkah laku anda, karena hal ini bisa meningkatkan dan menurunkan rasa kepercayaan diri anda,dan dapat berpengaruh terhadap lingkungan.
- Jadilah pemimpin karena pengaruh anda, bukan karena hak anda.
- Dengarkanlah selalu suara hati,pimpinlah hati mereka bukan kepala mereka.
- Jadikanlah Rasulullah sebagai suri tauladan.
MAKNA KEJUJURAN
Terkadang kejujuran itu terasa sangat mudah untuk dilakukan, tetapi pada situasi lain menjadi sesuatu yang teramat sangat sulit untuk diungkapkan. Mengapa demikian? Tentu kita sering mengalami kedua situasi tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam dunia pekerjaan, banyak kita melihat orang-orang yang tidak jujur dalam pekerjaannya. Dalam pandangannya ketidakjujuran telah membawa mereka pada kemapanan hidup yang menjadi idaman setiap orang. Ironisnya, kalangan ini merasa hal seperti itu sah-sah saja. Jika memang ada kesempatan, kenapa tidak?
Memang, banyak orang yang mengambil jalan pintas dalam mengejar mimpinya. Banyak juga orang yang tergiur dan mengikuti langkah langkah mereka. Tetapi marilah kita bertanya pada hati nurani kita, bahagiakah kita dengan ketidakjujuran seperti itu???
Marilah kita renungkan, bahwa sesungguhnya kejujuran itu adalah sesuatu yang agung dan bersahaja, orang yang terbiasa tidak jujur, akan disiksa oleh ketidakjujurannya. Dia akan terus berbohong untuk menutupi kebenaran yang disembunyikannya. Hatinya akan selalu gelisah. Tetapi orang yang jujur, dia akan merasa damai dalam kejujurannya walaupun mungkin hidup dalam kekurangan. Hatinya selalu diliputi rasa syukur dengan karunia-Nya yang telah diberikan Allah kepadanya. Orang seperti ini sesungguhnya jauh lebih kaya daripada orang orang kaya yang hatinya tidak jujur. Karena itu, marilah kita tetap setia kepada yang benar. Kejujuran akan membawa kita pada kebahagiaan yang hakiki.
ADAKAH ORANG LAIN MENDO'AKAN KITA?
Disaat kita berdoa bagi orang lain, kita akan mendapatkan kekuatan baru dan kita bisa melihat kemuliaan Tuhan dari peristiwa yang terjadi.
Hindarilah perbuatan menyakiti orang lain...
Sebaliknya perbanyaklah berdoa buat orang lain.
Pengakuan 5: BU RINA, aku memang bandel
Setelah sebelumnya aku membuat pengakuan buat Pak Walson, Pak Ottie, Bang Suratman dan Pak Bambang Gunadi, kini pengakuanku buat Ibu Favoritku.
Pada saat praktek di Bekasi (lupa tepatnya dimana), Aku, Alm Nurkholis dan Puji Suwargono kebagian tempat di rumah salah satu keluarga yang maaf agak kurang mampu. Kami bertiga ditempatkan satu kamar dengan 1 buah ranjang tanpa kasur, alias beralaskan bambu dengan sprei tiker. Selain menu makannnya yang hampir tidak pernah berubah yaitu sayur ikan belanak (padahal saya anti makan ikan, sampe sekarang), atap rumahnya juga sudah pada bocor, cukup untuk membuat kita malem-malem terbangun kebasahan, karena hujan mengguyur kami. Nasib...nasib....
Tentang favorit, sekedar pemberitahuan, saya tidak lagi memfavoritkan coklat Silver Queen lho (sempet saya jadikan senjata agar Ibu ngga marah lagi ama saya, saat Ultah ya), coklat Toblerone juga (kalo yang ini mesti nanya sama Kadar sama Ade Bakar, siapa yang paling sering dapet jatah, yang pasti bukan penghuni aspuri, ha........ha......).
Bu Rina: Masih kaya dulu, cantik.....
Nah ini saya PATRIANI, ibu inget khan sekarang? Canda Bu...
Maaf bukan mau nyaingin Ibu kalo disertakan gambar Anik ya Bu