Rabu, 17 September 2008

Tragedi Pasuruan; Seharusnya Tidak Perlu terjadi

  • Turut prihatin dan bela sungkawa yang dalam kepada keluarga para korban.
  • Prihatin juga terhadap ke-awwam-an penyelenggara pembagiannya.

    Paling tidak, ada 2 hal mendasar yang melatar belakangi tragedi Pasuruan :
  1. Nafsu ingin populer yang merupakan hasil dari ketidak ikhlasan dalam beramal. Padahal kata Nabi; sedekah yang baik itu jika tangan kanan memberi, tangan kiripun tak mengetahuinya.
  2. Ketidak fahaman sang muzakki (penderma) akan sistem agama nya sendiri. Padahal sistem ZISWAF (Zakat, Infaq, Shadaqoh & Wakaf) sudah ada aturan pendistribusiannya dalam Islam. (meskipun boleh juga didistribusikan sendiri)

    Saya lebih memilih istilah ketidak fahaman akan sistem zakat dari pada ketidak percayaan muzakki terhadap badan amil zakat yang ada (seperti disinyalir beberapa pihak), kenapa ? Sebab belum tentu dia pun mengerti tentang lembaga badan amil zakat itu.

    Allahummaghfirlahum, warhamhum....!

1 komentar:

nkoswara mengatakan...

Setuju saeutik we Yan terutama dina ada sebagian org2 tertentu mere zakat sakahayangna sorangan teh krn ada unsur ingin populernya tp lbh dr itu cik atuh mani kabina2teuing keur ngejar duit 20 rb ge sampe ka nyawa digade-gadekeun