Minggu, 21 September 2008

Daeng Nurhasanah dan Sate Madura (tentang krisis moneter di Aspuri 89)



Kenangan ini teriinspirasi dari blog 88. Cerita tentang krisis moneter yang justru jatuh saat giliran kita diasramakan di Cikaret membawa banyak cerita yang lucu dan mengharukan..... Orang yang paling saya ingat saat membaca tulisan tersebut adalah Daeng Nurhasanah, Daeng adalah orang yang paling ingin saya temui bila saya berkesempatan datang di reuni, karena bagi saya Daeng adalah orang yang sangat ekspresif, inspiratif, dan selalu memandang hidup dengan ringan....

Saat kondisi dapur asrama tidak kondusif dengan kebutuhan para siswa/siswi, memang ada-ada saja hal aneh yang dilakukan para siswa seperti yang diceritakan abang-abang kita, yang masih saya ingat adalah bahwa angkatan 89 pernah melakukan demo dengan menumpahkan sayur bayam di ruang makan karena menu yang tidak berubah. Itu bukan kenangan manis untuk dikenang ya..... seharusnya justru mendatangkan penyesalan, lha wong negara sudah berbaik hati memberi kita makan, hanya karena menu tidak cocok kita membuang rejeki Allah.... betapa naifnya kita dulu ya.....


Tapi untunglah teman-teman di aspuri tidak separah itu, biarpun menu makan menjadi sangat membosankan tetapi hidup harus terus berjalan. Lapar yang sering mendera kita siasati dengan bermacam cara... salah satunya adalah dengan memanfaatkan Daeng. Bila jatah jajan tidak lagi cukup untuk mengganjal perut, maka kita biasanya berpatungan untuk membeli sate. Mewah kah? kedengarannya iya, tapi sebenarnya tidak ...... bila membeli seporsi sate untuk satu orang, di jaman dulu tentu saja itu suatu kemewahan, tapi bila seporsi sate untuk satu asrama? Cukupkah? Cukup, karena Daeng berjasa membuat kita mendapatkan seporsi sate dengan bumbu yang sangat banyaaaakkkk, sehingga kita bisa makan malam dengan nasi dingin sisa ditambah bumbu sate. Nikmat, halal, menguatkan tali persaudaraan dan menambah tenaga..... hehehe. Terimakasih Daeng, mudah2an kamu berkesempatan membaca tulisan ini, dan ikut memberi komentar. Aku rindu kamu....


2 komentar:

Hadian mengatakan...

Yang aku kangen dari Daeng...ketawanya. Yang aku inget dari dia...kejantanannya.(hus jgn su'u zhon dulu) dia tuh cewek yang menurut aku jantan banget. bayangin waktu praktek pertama kali di Bekasi dia tu tukang nangkapin ular air...hiii.iii padahal aku yang laki aja paling takut sama ular....
Dimanakah dikau kini Eeng...?

Unknown mengatakan...

mama ada di kangenan madura ini anaknya
mama sangat sayang ama ayuk


wahyu inaba