Dengan Asep Amidin, Reuni Kecil duluan di Medan

Kamis 16 Oktober 08 pagi aku ditelpon Asep Amidin, ternyata dia sedang kunker ke DPRD Medan. Sayang hari itu di tempatku sedang Pilkada, jadi aku gak bisa ke medan tuk jumpai sohib itu. Besoknya sehabis sholat jumat kebetulan ada yang harus aku antar ke Medan, aku sempatkan ketemu dia walau sebentar.

Berpacu ditengah kemacetan jalanan kota Medan dan setelah pake acara bocor ban segala (untung ban serepnya bagus), terpaksa berkeringat dulu ganti ban lalu tancap gas ke Bandara Polonia berlomba dengan waktu, karena Asep harus segera terbang ke Jkt.

Lega rasanya akhirnya bisa ketemu juga. Setelah cipika-cipiki, obrolan berlangsung hangat. Standar aja obrolan dua orang lelaki dewasa, yaah tentang isteri dan anak-anak, pekerjaan dan tak lupa sedikit bincang politik, maklum reuni dua politisi he...he. (sempet juga kami teleconfrence dengan Nandang Koswara) Cuma belum sempat bargaining tentang koalisi untuk posisi Gubernur & Wagub Jabar 2013.

Gak banyak yang berubah dari kawan kita Asep Amidin, aku langsung kenali wajahnya yang gak asing dalam memoryku, tampilannya tetap bersahaja, kalem dengan senyumnya yang senantiasa menghias wajahnya yang nampak semakin matang itu.

Ketika ditanya tentang web kita ini, dia sebenarnya sering buka cuma belum mau nimbrung. Masih senang nyengir2 sendiri aja dulu katanya. Mungkin terlalu sibuk sidang -sambilan tidur - soal rakyat dan kunker kali ya.

Yang aku salut dari dia, ternyata putri pertamanya sudah SMA...wah Asep yang kecepetan kamu atau aku yang telat kawin ya ? Sebenarnya dulu akupun berniat nikah cepat cuma...dulu tahun 1991-1992 an gak ada yang yakin sama ku baik orang Aspuri maupun orang manapun, maklum waktu itu aku masih slengehan dan bangor kali ya. Kesan urakanpun masih kental dalam diriku (ya gak Tin..), sekarang malah aku sedang kerepotan menghadapi "keyakinan" pihak-pihak tertentu yang berkaitan dengan hal itu..maklum sering berada ditengah-tengah emak-emak.

Any way...selamat deh Sep, ente sepertinya sudah sukses melewati tahapan-tahapan perjalanan yang cukup baik, dari nambak yang sukses, berwira usaha sampai berkarier dalam politikdan terutama menjadi ayah yang lebih cepat dariku. Masih sono rasanya berbincang dengan nya tapi dia harus segera terbang, pertemuan kami akhiri dengan pelukan dan cipika-cipiki lagi (btw Sep, kalo gak salah kamu kemarin bilang lagi flu ya ? ntah kebanyakan cipika-cipikinya mungkin...sampai rumah malam itu aku pilek sampai sekarang waktu posting tulisan ini...he...he) tapi bukan salah kamu Sep, kalopun memang kamu yang telah nularin virus flu ini....aku senang karena aku telah ketemu sohib yang aku rindukan.