Selasa, 09 Desember 2008

SELAMAT IDHUL ADHA

Qurban: Sudah Sejauh Manakah Kita Sudah Berkorban?

Qurban itu berasal dari kata qaraba-yuqaribu-qurbanan-qaribun, yang artinya dekat. Dengan begitu, sahabat karib berarti teman dekat. Makna qurban dalam istilah Islam berarti kita berusaha menyingkirkan hal-hal yang dapat menghalangi upaya mendekatkan kita pada Tuhan. Penghalang mendekatkan itu adalah berhala dalam berbagai bentuknya, seperti ego, nafsu, cinta kekuasaan, cinta harta-benda dan lain-lainnya secara berlebihan.

Qurban adalah simbol bagi manusia untuk taqarrub ilallah, atau mendekatkan diri kepada Allah bahkan menjadi sarana untuk taqarrub ilannaas, saling akrab dengan sesama manusia. Wujud qurban adalah hewan yang secara simbolik dipersembahkan pada Tuhan, namun bentuk solidaritas sosial itu diniatkan untuk mencari ridha Allah swt dengan penuh keikhlasan, bukan untuk dipuji, disanjung atau diagungkan orang lain sebagaimana tertulis firman-Nya;

”Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik. (QS. Al Hajj : 37)

Pengurbanan itu simbolnya adalah anak, yaitu Ismail as, anak Ibrahim as. Simbol kecintaan dunia itu terutama pada anak, sedangkan materi, mobil, rumah dan lainnya itu kan hanya mengikuti saja. Karena itulah pesan mendasar dan abadi dari Ibrahim itu, yakni sembelihlah anakmu. Artinya, sembelihlah segala ego, kerakusan, dan nafsu yang ada di hatimu, yang itu semua dapat menutupi kedekatan dan hubunganmu terhadap Tuhan dan sesama manusia.


Secara psikologis, hewan yang diqurbankan melambangkan sifat kehewanan yang melekat ketat pada diri manusia, seperti kecenderungan memperturutkan hawa nafsu, rakus dan serakah, main seruduk, menghalalkan segala cara, mengikuti akal sesat, berjiwa penyamun dan prilaku buruk lainnya. Sifat-sifat itu perlu dibuang dengan tebusan penyembelihan hewan sebagai upaya memenuhi perintah Allah. Darah yang mengalir dari hewan qurban menjadikan setiap muslim sadar bahwa hewan saja rela untuk mati demi mengikuti kemauan manusia yang menguasainya. Maka wajarlah jika setiap muslim berqurban di jalan Allah yang kekuasaanNya atas manusia jauh lebih besar dibandingkan kekuasaan manusia atas hewan.

Pendistribusian daging qurban kepada yang berhak itu juga mengandung implikasi makna sebagai terapi psikologis atas kesenjangan sosial, antara yang kaya dan yang miskin. Ibadah qurban juga menjadi wahana penghubung yang dilandasi pada rasa kemanusiaan, sehingga menimbulkan kasih sayang antar sesama. Inilah ibadah yang mencerminkan pesan Islam, dimana manusia dapat dekat dengan Tuhannya jika ia mendekati saudara-saudaranya yang berkekurangan, ya.....saudaranya yang berkekurangan dan berketidakmampuan.

Ketika Idhul Adha yang dikumandangkan adalah takbir Allahu Akbar......, Allahu Akbar......, Allahu Akbar, hanya Allahlah yang maha agung, Dia yang paling besar, lainnya itu kecil. Untuk itu...., janganlah kecintaan terhadap dunia dan seisinya itu menghalangi kita untuk menghayati keagungan Allah.

1 komentar:

nkoswara mengatakan...

A2 ...rusa2 yg ada di taman nasional watumahai itu bs lu jadiin hewan kurban cm gue nga yakin lu bs berburu atau tidak...paling2 pelurunya meletus duluan ditempat dan rusanya pd berlari sambil ngejek2in elu....jadi kl org lain mah udh pada nyate.... udah pd makan2... elu mah msh kepayahan sambil memanggul2 senapan angin yg gue tau lu beli dg nyicil 10 x angsuran tanpa uang muka ....dan sekali lagi gue yakin banget nasib 'JUVENTUS' juga nga beda jauh dr nasih yg elu alami sekarang ...lg nngah nngeh he he .....