Senin, 25 Agustus 2008

TENTANG KEBERANIAN ITU


TENTANG KEBERANIAN ITU …….


NandKosw : U/ masa depannya Nabila & adik2, Haifa dan Putra Nurkholis

Brooks, Dean dan Jenice sesungguhnya adalah manusia-manusia pemberani. Brooks seorang dokter tentara yang setiap hari terpaksa mengamputasi tangan dan kaki dari serdadu – serdadu yang terluka dan sudah entah berapa ribu kaki atau tangan yang harus ia potong sekedar memberi pengharapan hidup semu buat serdadu – serdadu yang telah kehilangan harapannya untuk bisa hidup alakadarnya atau sekedar memberi penghiburan kata – kata yang sesungguhnya adalah kata - kata kematian bagi serdadu - serdadu yang sedang meregang nyawanya, Brooks adalah seorang yang sangat luar biasa, ia hidup dengan keberaniannya…….. Dean selalu berada digaris depan pertempuran ketika serdadu – serdadu lainnya lebih memilih mundur daripada mereka harus menukar nyawanya dengan kematian yang tidak jelas diperuntukkan untuk apa dan siapa, tapi tidak untuk Dean, perang adalah sesuatu yang harus ia menangkan dan semuanya ia pertaruhkan untuk kemenangan perang itu, betapa Dean menjadi sangat luar biasa, ia tegak berdiri dengan keberaniannya……... Dan ketika Jenice harus kehilangan kedua tangannya akibat perang itu, kehilangan yang dia persembahkan untuk negaranya, sesungguhnya sebagai satu – satunya serdadu wanita Jenise telah membuktikan keberaniannya, ia harus kehilangan karena keberaniannya……... Ketika akhirnya mereka kembali kedunia yang bukan perang, didunia itu pulalah keberanian mereka diuji. Brooks tampak bagai pecundang melihat anaknya telah hancur karena narkoba, Dean betapa menjadi sangat terguncang mendapati kematian sahabat masa kecilnya dan Jenise menjadi sangat rapuh mendapati anak perempuannya lapar dan terlantar. Sesungguhnya disitulah keberanian mereka sebagai orang – orang pemberani sedang diuji tidak dalam perang tapi dalam kenyataan, anaknya Broooks yang hancur, sahabat kecilnya Dean yang mati terbunuh juga anaknya Jenise yang lapar dan terlantar, akankah mereka masih tetap sebagai orang – orang pemberani denga semuanya itu? Jawabannya Ya, karena pada kenyataaannya mereka mampu mengalahkan semua itu, semua kegundahan dan ketidakberdayaan mereka dalam perang atau dalam kehidupan nyata dengan keberaniaannya karena sesungguhnya mereka tetaplah sebagai orang – orang pemberani…… (Home Of The Brave, sebuah Film)


Suatu ketika , awal 90-an dihampir separuh perjalanan menuju puncak gunung cikuray di Garut selatan, salah seorang diantara kami ber-empat (Alhamdullillah sekarang beliau sudah haji dan punya pesantren sendiri) sudah sangat kelelahan dan sudah tak mampu lagi melanjutkan perjalanan. Secara fisik memang sudah sangat mustahil buat dia untuk terus berjalan apalagi bisa sampai dipuncak gunung itu, ia sudah menyerah. Ia memang sudah kalah tapi tidak buat kami bertiga walaupun kami sama- sama lelah akan tetapi pada diri kami masih tersisa satu keberanian , keberanian untuk mengalahkan rasa takut dari diri kami sendiri, ketakutan kami terhadap ketidakmampuan kami mencapai puncak itu. Keberanian yang masih tersisa itulah yang pada akhirnya kami bagi pada teman yang sudah menyerah untuk mengalahkan ketakutannya dan membangkitkan kembali tekadnya untuk menyelesaikan perjalanan itu bersama – sama ……. (BangDed, Beb, Mbang, kapan kita bisa kumpul lagi!)


Sesungguhnya kita semua sudah sangat kehilangan dengan perginya mereka, Azis, Amin serta Kholis. Kita sudah sama - sama berduka dan menangisinya bersama dan sekarang kedukaan kita, kehilangan kita tidak lagi menjadi berarti seandainya kita mau meluangkan sedikit dari waktu kita untuk memikirkan nasib dan keadaan orang- orang terdekat dari mereka yang ditinggalkan. Angkatan 89 adalah angkatan dengan teman-teman yang penuh keberanian. Kita semua pemberani, berani menghadapi kenyataaan bahwa mereka telah tiada, berani mengakui bahwa kita sesungguhnya adalah jauh lebih beruntung dari mereka, berani meluangkan waktu kita untuk mereka, berani bersama – sama memikirkan masa depan mereka. Kita semua sudah kehilangan Azis tapi jangan pernah lagi kita kehilangan masa depan putra - putrinya Azis……., kita semua sudah kehilangan Amin tapi jangan pernah lagi kita biarkan hilangnya masa depan putrinya Amin…….., kita semua sudah kehilangan Kholis tapi jangan pernah lagi kita membiarkan mereka kehilangan masa depannya …….. hanya karena kita tak berani mengakui sesungguhnya kita adalah orang – orang yang jauh lebih mampu dan beruntung dibandingkan mereka , orang – orang tercinta yang Amin, Azis dan Kholis tinggalkan……(Salam Terindah buat Nabila serta adik2, buat Haifa juga buat putra – puterinya Nurkholis)

1 komentar:

tong mengatakan...

dan bukankah temen kita yg satu itu juga amat sangat berani untuk meninggalkan semua duniawi sementara (kita ber4 sama tahu siapa dia), dengan menjadi guru bagi pesantren yang dia pimpin? dan bagaimana nikmatnya kita setelah mencapai puncak itu? segala keindahan tersaji sedemikian menawan. mungkinkah itu balasan bagi perjuangan kita saat itu?