Jumat, 18 Juli 2008

REUNI = MALU UNTUK HADIR

Tanggal 17 juli 2008, jam 15.50 saya mendapat pesan SMS di HP dari rekan alumni PRIA yang berlokasi masih di JABAR dan tidak tahu kalo reuni diundur menjadi Oktober, bunyinya sebagai berikut:

"Tong, maafin saya mungkin tidak bisa hadir berkumpul nanti saat reuni karena kondisi tidak memungkinkan"

Saya langsung telepon dia untuk ingin tahu kenapa?
Antara lain inti dari pembicaraan selama 40 menit di HP, dia malu untuk hadir pada saat reuni karena merasa dirinya belum berhasil.

Saya hanya bisa diam dan mencoba membesarkan hatinya.

Beberapa waktu yang lalu saya sempat berkomunikasi dengan rekan alumni yang berdomisili juga masih di Jawa yang mengatakan

"Saya malu untuk hadir pada saat reuni nanti"

Dia tetap mengatakan malu dan entah kenapa dia tetap tidak mau memberikan alasan, walau sudah saya cecar pertanyaan yang antara lain saya katakan

"Sudah sedemikian tidak berartinyakah almamater buat dirimu"

Dia mengatakan

"Almamater adalah bagian terpenting dari hidupku"

Tapi Kenapa Dia tetap harus malu untuk hadir di Reuni?

Wallahu????

2 komentar:

Munandar mengatakan...

Turut prihatin, semoga hari-hari mendatang mereka , mendapat rizki yang melimpah. Amiin...

Tina Siam mengatakan...

Siapapun yang kamu maksud Tong, yang pasti dia adalah saudara kita. Bukankah sesama saudara seperti anggota tubuh, ketika ada bagian tubuh yang sakit, maka yang lain ikut merasakan sakit.
Yang pasti kita harus memberinya bantuan, setidaknya dukungan dan semangat. Bahwa ukuran keberhasilan bukanlah di karir dan harta. Apapun yang dia lakukan sekarang, dia tetaplah seorang yang sukses selama dia tekun berusaha dan tak pernah berkecil hati dalam berdoa.
"Iyyakana'budu wa iyya kanasta'in" Manusia tugasnya berusaha, kemudian berdoa, sedangkan urusan hasil adalah kewenangan mutlak Sang Pencipta.
Jangan biarkan teman kita itu merendahkan diri, kita harus selalu bersemangat dan gagah menghadapi hidup. Sampaikan salam saya untuknya, semoga dia lebih tegar menghadapi hidup.