Rabu, 25 Maret 2009

Memaknai kata SUKSES

Sekarang ini setiap saja berjumpa dengan seseorang, lalu terlibat sedikit percakapan, biasanya diakhir perjumpaan mereka menjabat tangan saya sambil berkata "Semoga Sukses"..katanya. Saya ngerti juga apa yang dimaksud oleh mereka itu. Cuma saya malah gak ngerti, apakah mereka itu ngerti akan makna sukses yang mereka do'akan kepada saya ???.

Kenyataannya kita masih belum sepakat tentang yang bagaimana itu sukses. Masing-masing kita masih menerjemahkan kata sukses sesuai dengan batasan-batasan fikiran dan hati kita. Sebenarnya tidak perlu susah-susah amat mencari-cari makna sukses sampai harus berfikir "njelimet" lalu kita pusing dibuatnya.
Satu hal….kita ini manusia. Makhluk yang dilahirkan dengan kesempurnaan. Salah satunya dengan diberinya akal fikiran oleh Tuhan. Tetapi satu yang kita sering lupa, bahwa akal dan fikiran kita punya batas kemampuannya. Maka agar akal dan fikiran kita tidak terforsir hanya karena memikirkan sesuatu yang kadang berada diluar jangkauan alam fikiran dan akal kita...........Sebaiknya dalam berfikir dan menggunakan akal, kita sandarkan saja (baca : merujuk) kepada pengetahuan Zat Yang Menciptakan akal ini. Sehingga apapun yang kita lahirkan melalui akal dan fikiran kita, tidak akan menjadi sesuatu yang "akal-akalan" atau "ngakal-ngakalin".

Kembali ke kata SUKSES.
Seringnya kita mendefinisikan sukses sebagai "punya banyak uang dan menduduki jabatan", sehingga untuk yang namanya UANG dan JABATAN itu, apapun kita lalukan, jalan bagaimanapun kita tempuh walau harus melanggar rambu-rambu.
Agar mudah, mari kita kembalikan pemaknaan sukses sesuai dengan yang sudah digariskan oleh Allah SWT melalui firman Nya dalam QS [3] Ali Imran : 185 "Barang siapa yang dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke surga..."fa qod faaz = itulah orang yang sukses".
Sebuah kesuksesan yang sejati dan abadi. Subhanallah.

Jadi saudaraku....sukses bukanlah jadi pejabat (Anggota Legislatif, Presiden, Gubernur, Bupati, Kepala ini, Kepala Anu...Dll, Dsb, Dst...) dan juga bukan yang banyak uangnya. Sebab jika dengan jabatan dan uang itu justeru kita malah meretas jalan mendekati neraka dan menjauhi arah ke surga.......Na'udzu billah.....kita akan akan menjadi manusia yang paling gagal. Dan karena yang gagal itu bukanlah yang tidak punya uang atau tidak jadi sesuatu.
Tetapi apapun yang ada pada kita hari ini (sambil pada saat yang sama kita berupaya meraih apa yang menjadi obsesi kita), mari kita gunakan itu semua sebagai sarana mobilitas kita "mendekati" ridho dan kebaikan dari Allah SWT.
Semoga bermanfaat.
Allahu a'lamu !

5 komentar:

Anonim mengatakan...

SUKSES....dulu kata itu saya artikan sebaga sesuatu yang bisa saya capai sesuai yang dicita-citakan, tetapi ketika kegagalan demi kegagalan dan kekecewaan berkali-kali hadir, akhirnya saya kembali berpikir... sesempit itukah arti sukses......
kini 'sukses' buat saya adalah apabila saya bisa dengan ikhlas menerima apa yang terjadi dan yang saya terima tiap harinya, namun kadang sebagai manusia 'kesuksesan' itu belum bisa saya dapatkan setiap hari......

Anonim mengatakan...

sampai hari ini, sukses bagi saya adalah sukses punya anak banyak, he..he

Anonim mengatakan...

Setuju Is!!, itu jg tmsk sukses. Kna banyak orang yg tdk bisa mendapatkan kesuksesan spt kamu.., he..he

Anonim mengatakan...

Iya nih, semoga saya bisa mensyukurinya, satu nikmat Allah yang sempat terlupakan. Astagfirullah...

iromo mengatakan...

sukses itu menurut saya : 1. punya anak , karena kalau punya anak berarti dipercaya Tuhan untuk mengasuhnya , gimana ?...Cari kepercayaan Tuhan kan susah ... lha ini ujug ujug kita dikasih kepercayaan . 2. punya tempat berteduh untuk hidup . 3 punya alat transportasi . 4. punya kekuatan untuk amal makruf dan nahi munkar .... ya ini no 4 untuk urusan akhirat. ya kalau kita belum punya kekuatan untuk amal makruf dan nahi munkar berarti ...iman kita masih lemah . Maksudnya bisa merubah atau melarang perbuatan munkar dengan perbuatan . tidak di dalam hati saja ... gimana setuju ....