Minggu, 02 November 2008

Reuni: Hanya Sebuah Lingkaran Waktu

Karena kita tidak pernah memiliki sedetikpun waktu

Betapa hebatnya waktu telah mengatur kita. Ketika jam kerja usai , tanpa diperintah segera kita berkemas, kembali pulang. Seolah semua masalah telah terpecahkan untuk hari itu. Padahal masalah tetap terjaga selagi kita pejamkan mata.

Namun ketika esok waktu untuk kerja dimulai, semua tumpukan masalah kita aduk, seolah kita terlalu banyak tidur tadi malam. Betap hebatnya waktu telah mengatur kita. Saat diatur waktu, sesungguhnya kita juga diatur pikiran, emosi dan perasaan kita. Karena waktu adalah lingkaran dimana kehidupan kita berjalan, kita diatur waktu untuk mengatur kehidupan. Semuanya terangkai dalam jalinan waktu.

Namun....., ternyata kita hanya mampu untuk menjalani waktu, tanpa pernah diberi sedetikpun, sedetikpun.... kesempatan untuk mengaturnya, apalagi untuk memilikinya. Ketika detik itu aku begitu bahagia menyambut sahabat-sahabat terbaikku dalam pelukan, seolah takkan ada waktu yang akan mampu memisahkan....., detik lain....aku termanggu dalam tangis pilu melepas mereka. Begitu hebatnya waktu telah merubah semua asa menjadi bercampur aduk. Ketika detik waktu berjalan begitu lambat seolah terhenti, saat menunggu hari dimana kita bertemu, di detik lain dia berjalan begitu cepatnya bagaikan kilatan cahaya, disaat kita bercanda bersama.

Ketika pada suatu waktu dengan sombongnya aku berkata pada seorang sahabat, ”biarkan orang lain memiliki masa lalu, karena kini aku yang memiliki masa depan...(saat itu kita hanya tertawa)”. Sesungguhnya saat itu, tanpa disadari aku sedang menentang-Nya, seolah akulah yang berkuasa akan waktu, seolah akulah yang berkehendak akan waktu. Ternyata, sama sekali tidak....., jangankan memiliki masa depan, bahkan sedetikpun aku tak mampu memiliki hari ini. Yang ada kini adalah, aku pernah melalui waktu itu, seperti juga yang lain....kini aku hanya menjalani waktu dan pernah melalui masa lalu.

Beruntung......, hari itu, pada saat reuni itu, aku mampu menjalani waktuku untuk bertemu sahabat-sahabat terbaikku. Karena aku tak tahu...., akankah esok Tuhan memberikan aku dan kita kesempatan? Kita tidak pernah memiliki sedetikpun waktu, yang ada adalah kita menjalani dan pernah melaluinya.

Selamat jalan kawan....biarkan itu kini menjadi kenangan terindah. Terima kasih atas semua kebahagiaan yang telah diberikan. Semoga Tuhan berkenan mengatur kita, waktu untuk bertemu lagi.

3 komentar:

nkoswara mengatakan...

Beb jangan pernah merasa kehilangan hanya karena telah terpisahkan percayalah di hari esok yang kamu punya kamu akan dipertemukannya kembali dengan orang2 yang kamu inginkan bertemu.... karena sesungguhnya kamulah yang punya waktu itu, sedetik semenit sejam sehari sekalipun.... bukan orang lain, bukan siapa2, bukan mereka - mereka, orang - orang yang kamu kasihi sekalipun......

aku mengatakan...

Bukankah Tuhan sudah mmberimu waktu?senang susah adlah hidup yg mesti kita lewati dn syukuri....aku slalu berdoa untukmu sahabat....

tong mengatakan...

Terima kasih Tuhan....., Engkau telah memberikan aku waktu dan sahabat-sahabat terbaik yang selalu mengingatkan aku.