
Kesempatan itu dimanfaat kan untuk sekalian berkunjung ke Tomok pulau Samosir. Berada di desa adat itu ada rasa tersendiri karena serasa pulang kampung, paling tidak itu yang dirasakan oleh isteri saya yang Boru Panjaitan itu.
Samosir alamnya tidak sesubur Parapat, disana-sini yang dijumpai hanya bukit berbatu padas dengan sedikit-sedikit tanah merah yang kerap dimanfaatkan penduduk untuk bertanam kacang dan bawang. Tapi justeru alam yang keras dan tidak ramah itulah yang telah membentuk jiwa juang yang keras dan gigih yang dimiliki orang Batak sehingga mereka siap hidup dimanapun dan berhasil. Lalu setelah sukses mereka tidak pernah lupa kembali untuk membangun kampungnya (Marsipature Hutana Be).
2 komentar:
" Nenek moyangku seorang pelaut " begitulah nyanyian wajib anak2 di republik ini terlebih bagi mereka yg domisilinya di pantai2 artinya dari sabang sampai merauke kita2 ini nga 'burujul' lahir begitu saja tp ada nenek moyangnya ada leluhurnya ya seperti di penggalan lagu tadi itu......Ada pepatah bijak cenah ' bangsa yg besar adalah bangsa yg menghormati leluhurnya (betul salahnya ya no 52)...jadi Insya Allah kalau yg demikian itu dijadikan standar sahabat saya ini (Kang AH) sudah makin nambah tuh kebesarannya.....mudah2an sj ada peribahasa atau pepatah atau idiom yag lain2 lagi agar sahabat sy itu makin .... besar sj tentunya (sanes kitu kang?)
ih rumahnya bagus banget , "genuine " , asri .... pengen nih ke samosir ,,,, kalau seandainya bisa bermalam di parapat ... sungguh sangat indah sekali... membawa kesejukan ...
Posting Komentar