Selasa, 25 November 2008

MENCARI JALAN PULANG

Jangan pernah takut untuk pulang selagi kita mampu untuk berhenti dan berjalan, mengeja dan berserapah, mendaki dan menuruni, berucap dan membisu juga kita masih mampu untuk membenci dan mencintai, demikian sang kunang-kunang berkata bijak kepada seorang pejalan kaki yang limbung karena kegelapan. Sesungguhnya hidup katanya, tak pernah dibuat untuk terus berputus asa akan selalu ada jalan didepannya sebagaimana aku memberikan sedikit dari cahayaku padamu sehingga kamu dapat berjalan untukmu berpulang.

Jangan pernah takut untuk pulang selagi kita masih mampu untuk tersenyum dan berkeluh kesah, menangis dan tertawa, menang dan kalah, bahagia dan terlukakan, demikian sang belibis mencoba menasehati seseorang yang sedang berputus asa dan bermuram durja, hidup lanjutnya tidak lebih dari sekedar pertaruhan yang hitam putihnya tergantung dari sisi mana mereka memilih jalannya untuk dipertaruhkan serta membukakan arah kemanakah sesungguhnya mereka akan pergi dan berpulang.

Jangan pernah takut untuk pulang selagi kita masih punya hati dan keinginan, niat baik dan pembangkangan, tulus dan keterpaksaan, tangguh dan rapuh, sempurna dan kekurangan, pengecut dan keberanian, ikhlas dan kemunafikan, demikian Sang Arimbi meninabobokan Sang Ksatria Gatotkaca yang sedang terlukakan hatinya, hidup sesungguhnya hanyalah sebuah pilihan untuk kita berpulang dan pada akhirnya kita akan memilihnya, itulah jalan kita, itulah ruang kita, jalan dan ruang yang harus kita yakini, kita perjuangkan, kita pertahankan.

Jangan pernah takut untuk pulang selagi kita masih mampu merdeka dan terpenjara, dendam dan kepasrahan, tegar dan kegalauan, tegak dan luruh, demikian Sang William Wallace terus dan terus meyakinkan dirinya untuk tetap kuat menghadapi mati yang sedang menunggunya, kematian yang akhirnya dia pilih sebagai jalan untuk berpulang, berpulang pada penciptaNya, berpulang pada keyakinannya, berpulang pada kemuliannya.

Sebagaimana kata – kata sang kunang – kunang, sang belibis, sang arimbi, sang william wallace selimbung apapun arah kita, segelap apapun jalan kita, serapuh apapun langkah kita, selara apapun kisah kita, sepapa apapun nahas kita, sekering apapun rasa kita, masih ada ruang kita untuk pergi dan berpulang pada tujuan kita, pada niat baik kita, pada arah kita, pada keinginan kita, pada cita – cita kita, seumpama sang biduk berpulang pada dermaganya, sang belibis berpulang pada peraduannya, sang istri berpulang pada suaminya, sang suami berpulang pada istrinya, sang bapak berpulang pada anak – anaknya, seperti kita yang kembali berpulang pada pertemanan kita, pada persahabatan kita, pada pertalian kita, pada persaudaraan kita, pada cinta kita, selamanya …….

(Setelah Pagelaran Tersudahkan : Untuk sebuah pertalian yang utuh dan abadi …. Forever oza yg sgt cerdas, gigih dan luar biasa… aa yg sgt bijak and dewasa….. ih yg msh ttp pintar and perhatian…. ps yg msh setia kawan and penyayang…. sd yg sy mesti bcr apa lagi memang dirimu terlalu sempurna… patr yg msh ttp cantik and skrg tambah sholeha….. an yg keibuan and tambah manis….. mus yg sy suka dg diam and sederhananya…. ns yg nga pernah berubah and kt sll kan jd saudara ….. jun yg tabah, sholeh and sll riang… entj yg sayang banget sy nga sempet ketemu…. sp yg msh ttp bersahaja…. as yg kuat, kokoh juga sukses…. pdi yg msh ttp ramah juga dewasa….. jon yg sedang menapaki sukses…… atin yg sy sgt salut dg pilihan juga keyakinannya and segenap cintaku pd angk 89)

9 komentar:

aku mengatakan...

Bukannya aku takut pulang akang....jalan mana atuh yg mesti dilewati...penunjuk jalannya banyak dan kosong pula.....bingung dah.....Ternyata ini tho cerita cinta yg kau janjikan smalam kang....ngga rugi dah menemanimu smalam smbil kantuk....eh iya,komentnya ttgku berlebihan tu....dicabut yaaa.....(lagu rindunya disimpan baik2 ya)

aku mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Tina Siam mengatakan...

Wah, romantis forever nih......

aku mengatakan...

Si akang lagi jatuh cinta smalam....entah sama siapa....bilangnya tak punya ide,ngga taunya bicara soal cinta,untung ngga jatuh lagi dari tangga....moga slalu sehat ya kang.....biar ngga saingan main engklek sama si anak he he he

nkoswara mengatakan...

Ya memang udh lama kering ide nih sampe2 bosnya website kita nodong terus nyuruh2 posting tp ya itu td nga bs dipaksakan....ya untungnya scr tiba2 ada yg ngasih ilham dadakan yg mungkin juga beliaunya lg 'jatuh cinta berat ' yg sy nga tau jilid ke brp cintanya.... jadinya ya spt itu yg walaupun msh banyak bolong2nya tp lumayan bs menjembatani bg temen yg lg jatuh cinta tadi atau mungkin temen2 yg lainnya.....cinta...cinta memang indah ya

aku mengatakan...

Yg lagi jatuh cinta malah diem akang......krn sdang mnikmati romantismenya cinta.....ah kau ini suka mngada ada,salah lg prediksinya...kan dah dibilang jangan ambil ksimpulan dari sbuah prediksi....buat Na ayo atuh posting apa,eh iya makasih krman emailnya,maaf almat yg itu jarang dibuka.....

damayanti mengatakan...

hare gini..... ??? hi hi hi ..

nkoswara mengatakan...

Sumpah 'mu kawin lg' da sy mah nga nulis tentang cinta.... yg lg jatuh cinta sj yg ribut...mari temen2 kita semua bertafakur bersama2 bukankah usia kita teh sdh menjelang 40.....cik atuh he he ....

tong mengatakan...

to NK ama "AKU" : mau pulang aja kok susah banget kayanya....? he...he....
Siapa tuh yang lagi jatuh.....?