Apakah kita ingat siapa guru terbaik saat kita sekolah dulu, guru yang memberikan ispirasi bagi kehidupan kita, untuk belajar dan mengerjakan yang terbaik? Guru tersebut memberi tantangan bagi kita untuk maju, lebih dari guru-guru yang lain. Awalnya, mungkin tantangan lebih tersebut terasa tidak adil, atau malah kejam. Tetapi sekarang kita akan memandangnya berbeda.Kita memandangnya dengan rasa hormat dan percaya, bahwa karena tantangan itulah kita bisa maju.
Saat ini, guru yang hebat masih mengajar kita. Ia adalah ”kehidupan”. Kehidupan adalah guru terbaik. Tapi pelajarannya sering terasa tajam dan kadang kejam. Disana ada kekecewaan, kesedihan, kebingungan, kesendirian dan frustasi dalam setiap pengajarannya.Pelajaran dari kehidupan sangatlah keras, tetapi karenayalah kita pembelajaran dan perkembangan terbesar.Kehidupan menantang dan mendorong kita lebih tinggi. Ia membantu menyingkapkan karakter sejati diri kita, dan dengan cara itu mendorong kita membangun karakter yang lebih kuat.
Diluar semua pelajaran itu, renungkanlah. Guru yang paling mencintai dan memelihara kita itu telah membangun yang terbaik dari diri kita. Mungkin kita sekarang tidak menghargainya, tetapi akan tiba harinya anda akan bersyukur. Sama seperti kita bersyukur atas guru sekolah kita dulu
”setetespun berharga” demikian sang Guru yang sangat telaten itu selalu mewanti-wanti kita bila sedang praktikun. Beliau telah mengajarkan kita untuk selalu menghargai apa yang ada dan kita peroleh, bahwa tak ada yang tak bermakna dalam kehidupan kita ini. Sekecil apapun kebaikan yang kita perbuat, sangat besar artinya buat diri kita sendiri dan orang lain. Sekecil apapun yang berhasil kita raih, sangatlah bernilai bagi perjalanan hidup kita. Bahkan posko’89peduli mengikuti kata-katanya dengan selalu mengatakan ”setetes kasih sayang dan perhatian rekan semua, adalah segunung harapan mereka akan masa depannya”
3 komentar:
Hari ini, tiga puluh dua tahun yang lalu ....terkenanglah seorang yang sangat sederhana dan bersahaja, seorang kampung yang bangga berjalan diatas nilai-nilai kekampungannya, yang mungkin bagi sebagian orang menganggapnya terlalu 'pinggir' dan lugu, seorang yang hanya mengetahui ruang hidupnya sebatas notasi - notasi rutin yang sangat asing dan menjemukan dimata orang - orang, namun sekurang apapun beliau, sepapa apapun beliau, dia tetaplah seorang PAK ENTOH, guru saya di kelas satu, tiga puluh dua tahun yang lalu....yang sebulan yang lalu telah meninggalkanku, murid yang paling disayang dan dibencinya......menghadapNya ! Innalillahi Wainna Ilaihi Rojiuun...salam dan hormat yang tak terhingga dari seorang murid yang mungkin BAPAK sudah lama tidak mampu untuk mengingatnya.....NANDANG KOSWARA
Innalillahii wainna ilaihii roojiuuun Sing sabar nya jang...,tong boroning guru Nandang yang sudah 32 tahun yang lalu plus.. urang ge pan belum tentu isuk jaganing geto..., Ya Allah..semoga kita semua diberikan umur panjang, kesehatan,rezeki yang halal dan berkah, iman yang kuat serta kenikmatan dalam Islam..amiiin.
Lihat foto kenangan guru-guru kita... sepertinya waktu baru kemarin berlalu, tapi waktu kulihat anakku yang paling kecil... ternyata..."aku juga udah tua booo.."
Posting Komentar