DOA TULUS YANG BIJAK
Suatau ketika ada seorang anak yang sedang mengikuti final sebuah lomba mobil balap mainan. Ada seorang anak yang memiliki mobil mainan tidak terlalu istimewa dibanding mobil mainan peserta yang lain, tapi ia sangat bangga dengan mobil tersebut karena itu adalah buatannya sendiri. Beberapa penonton menyangsikan kekuatan mobil itu untuk berpacu melawan mobil lainnya.
Tibalah saat yang dinantikan. Final kejuaran mobil balap mainan. Setiap anak mulai bersiap di garis start. Namun sesaat sebelum lomba dimulai, si anak meminta waktu sebentar untuk terlebih dahulu berdoa. Terlihat ia komat kamit dengan mata terpejam. Semenit kemudian, ia berkata, ”Ya, aku siap.”
Perlombaanpun dimulai, dan pemenangnya ternyata si anak dengan mobil mainan yang tidak terlalu istimewa tersebut. Ia berucap dan berkomat kamit lagi. ”Terima kasih.” terlontar ucapan dari mulutnya.
Saat pembagian pila, ketua panitia sempat bertanya pada anak, ”Hai jagoan, kamu tadi pasti berdoa pada Tuhan agar kamu menang bukan?” Si anak menjawab ” Bukan, Pak, bukan itu yang yang aku panjatkan.”
Lalu ia melanjutkan, ”Sepertinya tidak adil untuk meminta pada Tuhan untuk menolong mengalahkan orang lain. Aku hanya berdoa pada Tuhan memohon supaya aku tidak menangis jika dalam perlombaan ini kalah”
Yah...., anak-anak sepertinya lebih punya kebijaksanaan dibanding kita semua. Anak itu tidak memohon pada Tuhan untuk menang dalam setiap ujian, tidak memohon untuk meluluskan dan mengatur setiap hasil yang ingin diraihnya. Dia juga tidak meminta Tuhan mengabulkan semua harapannya, Ia tidak berdoa untuk menang dan menyakiti yang lainnya. Namun Ia bermohon pada Tuhan, agar diberikan kekuatan saat menghadapi itu semua. Ia berdoa, agar diberikan kemuliaan, dan mau menyadari kekurangan dengan rasa bangga.
Mungkin telah banyak waktu yang kita lakukan untuk berdoa pada Tuhan untuk mengabulkan setiap permintaan kita. Terlalu sering juga kita meminta pada Tuhan untuk menjadikan kita selalu nomor satu, menjadi yang terbaik, menjadi pemenang dalam setiap ujian. Terlalu sering kita berdoa pada Tuhan, untuk menghalau setiap halangan dan cobaan yang ada di depan kita. Padahal....,bukankah yang kita butuhkan adalah bimbingan-Nya, tuntunan-Nya dan panduan-Nya
Kita sering terlalu lemah untuk percaya bahwa kita kuat. Kita sering lupa dan kita sering merasa cengeng dengan kehidupan ini. Tak adakah semangat perjuangan yang mau kita lalui? Tuhan memberikan kita ujian yang berat, bukan untuk membuat kita lemah, cengeng dan mudah menyerah. Sesungguhnya, Tuhan menguji setiap hamban yang saleh. Insya Allah.
Doa tulus kami buat saudaraku: AHMAD HADIAN, ASEP AMIDIN, FERRY SISWADHI
4 komentar:
Bagus ceritanya.., nyentil banget dengan semua kelakuan kita sehari-hari hehehe... ngaku...
Blognya lagi sepi penunjung.. dimana-mana orang lagi demem fb..fb..fb..stagnan deh...
Iya bener kak Ina...
Semua orang dari berbagai kalangan lagi gila FB...
Hidup FB...
Eh...salah ya...hehehe
Amien..mudah2an semua kita sukses dalam segala hal tp yang positif dong.. Mbak Ina, apa kabar ?
Posting Komentar