Jumat, 01 Mei 2009

BEGINILAH BILA BERSAUDARA

Lumbung padi

Dua orang bersaudara bekerja bersama menggarap ladang milik keluarga mereka. Yang seorang, si kakak telah menikah, dan memiliki keluarga yang cukup besar. Si adik masih lajang, dan berencana tidak akan menikah. Ketika musim panen tiba, mereka selalu membagi hasil sama rata. Selalu begitu..............

Pada suatu hari, si adik yang masih lajang berpikir, ”tidak adil jika kami membagi rata semua hasil yang kami peroleh. Aku masih lajang dan kebutuhanku hanya sedikit”. Maka demi si kakak, setiap malam, dia akan mengambil sekarung padi miliknya dan dengan diam-diam meletakan karung itu dilumbung padi kakanya. Sekarung itu ia anggap cukup untuk mengurangi beban si kaka dan keluarganya


Sementara si kakak yg telah menikah, merasa gelisah akan nasib adiknya. Ia berpikir, ”Tidak adil jika kami selalau membagi rata semua hasil yang diperoleh. Aku punya istri dan anak anak yang akan mampu merawatku kelak ketika aku tua. Sedangkan adikku, tak punya siapa-siapa, tak akan ada yang peduli jika nanti dia tua dan miskin. Ia berhak mendapatkan hasil lebih daripada aku”.


Karena itu, setiap malam, secara diam-diam, ia pun mengambil sekarung padi dari lumbungnya, dan memasukan ke lumbung milik adik satu-satunya itu. Ia berharap, satu karung itu dapatlah mengurangi beban adiknya, kelak.


Begitulah selama berthun tahun kedua bersaudara itu saling menyimpan rahasia. Sementara padi di lumbung keduanya tak pernah berubah jumlah. Sampai...., suatu malam, keduanya bertemu, ketika sedang memindahkan satu karung ke dalam masing-masing lumbung saudaranya. Dan saat itulah mereka sadar, dan saling menangis, berpelukan. Mereka tahu, dalam diam, ada cinta yang sangat dalam yang selama ini menjaga persaudaraan mereka. Ada harta yang justru menjadi perekat cinta, bukan perusak. Demikianlah jika bersaudara.

(Sumber: Motivasi, R. Kasali)

0 komentar: